FAKTOR NEUROLOGIS DALAM PENGUASAAN BAHASA KEDUA (BAHASA ARAB) PADA ANAK AUTIS DI SLB PGRI KEDUNGWARU TULUNGAGUNG

Moh. Sibawaihul Fadil

Abstract


Abstrak: Berbahasa merupakan sarana utama manusia dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan masyarakat. Walaupun bukan satu-satunya alat komunikasi yang digunakan oleh manusia, bahasa memiliki kedudukan paling utama dan penting bagi manusia untuk berkomunikasi. Setiap individu yang dilahirkan di dunia pasti akan mengalami fase memperoleh bahasa sebagai kamunikasi, sehingga dalam praktiknya manusia akan mengalami proses menguasai bahasa ibu dan bahasa keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik anak hambatan neurologis (autis); mendeskripsikan peguasaan bahasa kedua bahasa Arab pada anak berkebutuhan khusus autis dari segi fonetik; dan mendeskripsikan penguasaan bahasa kedua bahasa Arab pada anak berkebutuhana khusus autis dari segi fonemik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk menganalisis faktor neurologis dalam penguasaan bahasa kedua bahasa Arab pada anak autis di SLB PGRI Kedungwaru Tulungagun. Dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif, penelitian ini dilakukan dengan cara menekankan pada suatu aspek atau pembahasan tertentu secara mendalam yang berbentuk deskriptif kata atau kalimat dituturkan oleh anak berkebutuhan khusus autis. Untuk memperoleh informasi data yang relevan dari penelitian ini, maka, sumber data yang didapatkan melalui observasi di SLB PGRI Kedungwaru Tulungagung berupa wawancara terhadap anak berkebutuhan khusus autis. Sumber data yang diperoleh peneliti berupa simbol bunyi dimensi bahasa Arab. Hasil dari penelitian ini ada tiga hal penting, yaitu (1) Karakteristik anak autis yang cenderung memiliki kebiasaan kurang fokus saat belajar, mudah marah, tidak suka kontak mata, tidak merespon saat dipanggil, dan komunikasi yang lemah. (2) Penguasaan bahasa kedua bahasa Arab pada anak autis dalan kajian fonetik berupa bunyi konsonan Bahasa Arab dan penghasil bunyi, didapatkan beberapa bunyi yang diujarkan tidak sesaui dengan kaidah pelafalannya sepertihalnya kata ث [tsa’] berubah menjadi ش [sya] yang diakibatkan geseran yang dibentuk dari penyempitan jalan arus udara yang dihembuskan dari paru-paru sehingga jalan keluar terhalang. (3) Penguasaan bahasa kedua bahasa Arab pada anak autis dalam kajian fonemik berupa modifikasi vokal, penggantian bunyi, geminasi (peringanan pengucapan), dan disimilasi (pembedaan). Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa karakteristik anak autis di SLB PGRI Kedungwaru memiliki kebiasaan kurang fokus saat belajar, mudah marah, tidak suka kontak mata, tidak merespon saat dipanggil, dan lemah dalam komunikasi, penguasaan bahasa keduanya dipengaruhi oleh ketidaksempurnaan pada pusat saraf yang dialamni oleh anak berkebutuhan khusus autis. Penguasaan bahasa kedua bahasa Arab pada anak autis dalan kajian fonetik berupa bunyi konsonan Bahasa Arab dan penghasil bunyi, Penguasaan bahasa kedua bahasa Arab pada anak autis dalam kajian fonemik berupa modifikasi vokal, penggantian bunyi, geminasi (peringanan pengucapan), dan disimilasi (pembedaan).

Kata kunci: penguasaan bahasa, autis, fonetik, fonemik.


References


DAFTAR RUJUKAN

Ali. 2018. Ekspresi Verbal Bunyi Konsonan Bahasa Indonesia Penderitaautistic Spectrum Disorder Dewasa. Jurnal Bahastra. 1(2): 1-7.http://www. jurnal. unma.ac.id/index.php/CP/article/download/1353/1235

Busri dan Badrih, 2018. Linguistik Indonesia.Pengantar Memahami Hakikat Bahasa. Malang: Madani Media.

Chaer, Abdul. 2013. Fonologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Dardjowidjojo, Soenjono dan Atmaja, Unika. 2000. ECHA: Kisah Pemerolehan Bahasa Anak Indonesia. Jakarta: Grasindo.

Dardjowidjojo, Soenjono. 2003. Psikolinguistik: Pengantar Pemahaman Bahasa

Manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Hikmawati, Yaumil. 2018. Pemerolehan Bahasa Pada Anak Autis: Kajian Psikolinguistik. Artikel Penelitian. Universitas Tanjungpura Pontianak.

Marsono. 2008. Fonetik: Seri Bahasa. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Moeloeng, Lexy J., 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Muradi, Ahmad. 2018. Pemerolehan Bahasa dalam Perspektif Psikolinguistik dan Alquran. Jurnal Tarbiyah.7(2):145-162.

Muzaiyanah, M. (2015). Proses PenguasaanBahasa Anak. Jurnal Wardah, 16(1),

Prasetyoningsih. L.S.A, Arif. N.F. 2021. Keterampilan Berbicara. Batu: Literasi Nusantara.

Prasetyoningsih. 2014.Tindak Bahasa Terapis Dalam Intervensi Klinis Pada Anak Autis.jurnal litera, Jurnal Litera Oktober 2014.indd (uny.ac.id) di akses 8 April 2022

Saddhono, Kundharu. 2012. Kajian Sosiolingustik Pemakaian Bahasa Mahasiswa Asing dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (Bipa) Di Universitas Sebelas Maret. Jurnal Kajian Linguistik dan Sastra. 24(2): 176-186.https://doi.org/10.23917/kls.v24i2.96

Muslich, Masnur. 2014. Fonologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.

Riyadin. 2017. Karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Dasar (Inklusi) di Kota Palangka Raya. Anterior Jurnal, Volume 17 Issue 1, December 2017, Page 22 ± 27

Schutz, Ricardo. Stephen Krashni’s Theory of Second language Acquisition (Online. 30 dejanero de 2006) p.12, (http://www.sk.com.br/sk-krash.html)

Sulastri, Isna. 2013. Pengertian Fonologi dan Kajiannya (http://uniisna. Word-press .com) diakses tanggal 7 Desember 2014 pukul 16.35.

Sugiono. 2016. Metode Penelitian Kualitatif, Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabet.

Sugiyono. 2014. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Tarigan, Henry Guntur. 2011. Pengajaran Pemerolehan Bahasa. Bandung: Angkasa.

Verhaar, J. W. M. 2012. Pengantar Linguistik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Wawan. 2021. Proses Pemerolehan Bahasa Kedua pada Peserta Didik Sabah Malaysia di SMK Brantas Karangkates (http://uniisna. Wordpress .com) Jurnal Nosi:2021)


Refbacks

  • There are currently no refbacks.